Wiring (Pengkabelan)
Wiring yaitu teknik yang digunakan
oleh designer jaringan tentang bagaimana pengkabelan dari jaringan tersebut
akan dibuat. Seorang perancang jaringan tentu harus menguasai materi ini karena
hal ini akan berhubungan dengan efisiensi jaringan dan juga tampilan dari
jaringan itu sendiri mulai dari kerapihannya, penataannya, dll.
Dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai komponen-komponen jaringan yang
digunakan untuk melakukan penempatan kabel dalam jaringan. Berikut adalah
penjelasan singkat mengenai komponen-komponen pendukung dalam penggunaak media
transmisi jaringan.
CONDUIT
Conduit yaitu sistem perpipaan yang digunakan untuk
pelindung dan routing kabel. Conduit bisa terbuat dari
plastic, besi, tanah liat, dll.
Aturan pemakaian conduit antara lain :
40% diameter conduit harus kosong sebagai
space agar kabel didalamnya tidak terlalu berdesakan.
Biasanya conduit jaringan menggunakan pipa
berwarna hitam, dan dibedakan dari conduit listrik yang menggunakan pipa warna
putih.
————————————————————————————————————
CABLE TRAY
Cable Tray ini fungsinya sama hampir sama dengan conduit. Perbedaannya adalah
terletak pada fungsi dalam melakukan reparasi atau perbaikkan kabel.
Jika kita lihat pada conduit, semua bagian kabel tertutp seutuhnya. Ini akan
mengakibatkan kesulitan saat hendak memperbaiki kabel yang ada di dalamnya.
Namun tetap saja ada kekurangannya. Cable Tray sangat rentan terhadap gangguan
eksternal. Walaupun tetap dapat melindungi kabel, namun kemungkinan kabel
mengalami kerusakan lebih besar.
————————————————————————————————————
WIRING CLOSET
Atau biasa disebut telecommunication closet, yaitu muara kabel.
Wiring closet adalah sebuah kamar kecil umum ditemukan pada bangunan
institusional, seperti sekolah dan kantor, di mana sambungan listrik dan
jaringan dilakukan.
Mereka digunakan untuk berbagai tujuan, fungsi mereka yang paling umum adalah
untuk jaringan computer yaitu untuk tempat bermuaranya kabel-kabel. Banyak
jenis tempat koneksi jaringan batasan jarak antara peralatan, seperti komputer
pribadi, dan perangkat akses jaringan, seperti router. Pembatasan ini mungkin
memerlukan beberapa wiring closet pemasangan kawat di setiap lantai gedung
besar.
————————————————————————————————————
WALLPLATE
Yaitu pelat plastic maupun besi yang biasa ditempelkan pada dinding untuk
meningkatkan efisiensi, perlindungan, dan kerapihan dari kabel jaringan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menginstalasi wallplate antara lain :
Tentukan lokasi terbaik.
Wall plate harus dekat workstation (panjang
maksimum dari wallplate ke workstation adalah 5 meter).
Hindarkan wallplate dari sumber panas
langsung yang dapat merusak konektor dan mengurangi efisiensi.
Ada 3 cara memasang wallplate antara lain :
Outlet boxes
Cut-in plates
Surface-mount outlet boxes
————————————————————————————————————
WALLJACK
Biasanya berupa interface yang menjadi terminal penghubung antara workstation
dengan kabel penghubung yang terpasang pada wallplate.
Tipe-tipe jack-nya antara lain :
Single RJ-11 type
Single RJ-45 type
Single coax (TV cable)
Single BNC
Dual RJ-11 type
Dual RJ-45 type
Single RJ-11 type, single RJ-45 type
Single RJ-11 type, single coax (TV cable)
Single RJ-45 type, single BNC
————————————————————————————————————
BISCUIT JACK
Yaitu jack yang mulanya dipakai untuk kabel telepon. Biscuit jack merupakan
connector dinding yang nantinya akan terintegerasi dengan wallplate.
————————————————————————————————————
IDC (INSULATION DISPLACEMENT CONNECTOR)
Yaitu connector yang memiliki pin menancap kabel dan menyentuh tembaga. Proses
ini disebut crimping atau punching down.
————————————————————————————————————
PATCH PANEL
Patch cable adalah segmen kabel UTP yang dipakai untuk menghubungkan kartu
interface jaringan ke wall jack atau untuk menghubungkan bagian-bagian lain
dari instalasi kabel jaringan ini.
Patch panel merupakan panel penghubung yang menyediakan multi port yang
menyalurkan kabel-kabel ke piranti-piranti atau hardware penghubung lainnya
seperti switch.
————————————————————————————————————
Pada pembahasan di atas telah dijelaskan mengenai perangkat atau
komponen-komponen yang berkaitan dengan pengkabelan. Komponen-komponen tersebut
diperlukan untuk mendesain jaringan yang baik.
Selain komponen-komponen tersebut, seorang network designer juga
harus memperhatikan bagaimana perlakuan yang benar pada pengkabelan jaringan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
Grounding, yaitu teknik pengkabelan ke
tanah untuk membentuk sebuah saluran electron listrik pada kabel jaringan.
Labelling, yaitu member label petunjuk
untuk keterangan dari sebuah kabel sehingga jika terjaid mesalah pada satu
host, tidka sulit untuk mengecek kabel mana yang rusak.
Cable patchway, yaitu teknik yang dilakukan
untuk menentukan jalur kabel. Designer jaringan harus mampu menentukan jalur
kabel, apakah melewati atap ruangan, menyusuri bagian bawah dari meja,
menyusuri dinding, dll.
Bending, yaitu teknik pembelokan dari
kabel. Contoh, pada saat hendak membelokan kabel di pojok ruangan, sangat tidak
dianjurkan kabel dibengkokan 90o karena hal ini akan mengurangi kinerja dari
jaringan.